Apakah Cantik itu Menguntungkan?



Seorang teman menulis dalam blognya, “Apakah cantik itu menguntungkan?”  Hmmm...  Jadi ingat cerita seseorang, katanya:  “Kalau ada dua gadis yang sama-sama pintar, satu cantik dan satu jelek maka yang akan sukses justru yang jelek.”

Tidak Ada Lagi Gadis Perawan



Iya! Aku punya sepupu laki-laki yang selalu bilang dia hanya mau menikah dengan gadis yang masih perawan. Kemarin dia meneleponku, katanya dia mau berubah pikiran. Waktu aku mengucap selamat karena kupikir dia sudah sadar, dia bilang “Marji, aku berubah pikiran karena tidak ada lagi gadis-gadis yang masih perawan.”


Itu petikan percakapan Marji, tokoh dalam buku Embroideries karya Marjanne Satrapi. Sebuah buku komik dewasa tentang percakapan khas perempuan. Gambarnya sederhana tapi lucu, mampu menggambarkan semua adegan secara pas.

Indahnya Persahabatan


“Indahnya persahabatan adalah: kita tidak harus menjadi sedarah untuk bisa sehati dan sepemikiran.”

Kalimat itu terngiang terus belakangan ini. Sepertinya ditulis oleh Torey Hayden dalam bukunya, Sheila, yang dipinjamkan seorang teman padaku.
Di tengah kehangatan dan kebaikan teman dan sahabat, aku merasa hidup itu dilimpahi syukur. Dan itu kuungkapkan pada dua sahabat tadi, hari ini.

True Love: Limited Edition



True love is a limited edition. Only the lucky few man and woman who found it. 


Kalimat itu mencelos dari lubuk hati, sepekan silam. Ketika seorang teman yang jauh lebih tua, berkisah tentang love story-nya. Tahun 1972, ia mengejar seorang gadis cantik, idaman banyak lelaki, terkenal, atlit dan penyanyi. Hari ini, gadis itu menjadi ibu dari tiga anak dan dua cucunya.