Anak-anak membuat Anda marah karena mereka memang
suka membuat Anda marah. Mereka suka melihat Anda berubah dari orangtua yang
rasional, berpikiran jernih, dan tenang menjadi seorang maniak yang tidak
berakal dan naik darah. Setiap orangtua dapat membayangkan hal ini. Kalau Anda marah,
Anda telah lepas kendali. Anak-anak membuat Anda marah dengan harapan Anda mau
menyerah dan membiarkan mereka melaksanakan maksudnya.
Anak-anak membuat Anda marah dengan harapan Anda
mau menyerah dan membiarkan mereka melaksanakan maksudnya. Anak–anak membuat
Anda marah untuk memperoleh perhatian. Anak-anak membuat Anda marah karena
mereka ingin Anda merasa bersalah dan mengutuk diri Anda sendiri ketika Anda
menghukum mereka. Anak-anak membuat anda
marah karena mereka marah kepada Anda.
Mengatasi Amarah, Stress, dan
Rasa Bersalah
Saya akan memberitahu Anda beberapa cara mengontrol emosi saat marah.
Sebagai orangtua sering sekali kita mengalami “hari buruk”. Di saat “hari
buruk” tersebut, kita akan merasa semuanya serba salah, pekerjaaan rumah yang
menumpuk, keadaan rumah yang berantakan, cuaca yang buruk, anak-anak rewel
terus, suami sudah mau pulang kantor tetapi makan malam belum dimasak. Keadaan
lingkungan yang bising membuat suasana hati makin risau. Dalam keadaan demikian
hal-hal yang sepele akan membuat anda sangat emosi, membuat anda kehilangan
kestabilan.
Peranan sebagai orang tua kadang-kadang menimbulkan rasa bahagia, tetapi
bersamaan dengan itu tekanan juga sangat besar, yang akan membuat kita sangat
lelah, keadaan demikian yang sering membuat orang cepat emosi dan menjadi
pemarah. Tekanan batin adalah hal yang biasa, kita harus mencari jalan yang
terbaik untuk menghindari kebiasaan buruk ini dan mengurangi tekanan batin
tersebut. Karena anak-anak secara alamiah mempunyai suatu kebiasaan untuk
meniru orang dewasa, ketika kita tidak dapat mengontrol emosi kita, apakah
terpikir oleh kita di hadapan anak-anak penampilan apa yang kita tampilkan?
Apakah anak-anak akan meniru kita? Berhasil mengontrol emosi bukankah merupakan
sebuah teladan yang baik dihadapan anak-anak.
Kebanyakan “hari buruk” tersebut penyebabnya adalah anak-anak yang berada
di dalam rumah sendiri, sebenarnya kebanyakan “kenakalan” anak-anak tersebut
adalah karena keingintahuan mereka terhadap lingkungan di sekitar mereka, atau
karena mereka merasa bosan terhadap sesuatu. Walau bagaimanapun mereka cuma
merupakan “anak-anak yang lucu dan polos”. Di samping itu, ketika
mengalami “hari buruk”, ketika orang tua mengalami tekanan emosi, tekanan
ini juga akan ditularkan kepada anak-anak, membuat mereka menjadi gelisah dan
tidak nyaman, emosi yang tidak stabil. Akhirnya membuat sebuah masalah menjadi
kacau balau.
Kebanyakan “hari buruk” biasanya akan terulang pada kasus yang sama, jika
kasus ini terulang lagi, engkau sudah harus waspada, peringati diri sendiri
“Oh, hari ini mungkin akan merupakan hari buruk lagi”, seperti cuaca sedang
jelek, anak-anak sedang tidak sehat, dalam melakasanakan pekerjaan sering
membuat kesalahan, jika kita terlebih dahulu dapat mengantisipasi terjadi lagi
“hari buruk”, mempersiapkan diri sendiri menghadapinya, akhirnya kita dapat
mengontrol emosi kita jangan sampai meledak.
Di bawah ini kita akan lihat “di hari buruk” ini bagaimana cara kita
mengontrol emosi dengan hati yang tenang. Pertama, Anda harus waspada terhadap
ciri-ciri yang membuat Anda timbul emosi, seperti rasa bosan, gelisah,
berkeringat. Begitu ciri-ciri tersebut timbul, Anda harus segera menenangkan
diri sendiri, atau menarik nafas dalam-dalam, atau meninggalkan tempat atau
situasi yang membuat anda sangat emosi, atau segera menyerahkan kepada orang
lain menangani masalah tersebut.
Kedua, Anda juga dapat mencari cara menenangkan diri sendiri dengan
berpikir secara positif, bahwa walaupun anak-anak agak nakal sedikit tetapi
mereka sangat sehat dan lincah, hal ini akan membuat kita merasa lebih gembira.
Walaupun makan malam belum siap, Anda dapat mengajak anak-anak makan di restoran
kegemaran mereka.
Ketiga, jangan berteriak marah dan memukul anak-anak, walaupun berteriak
marah dan memukul dapat membuat mereka tenang sesaat, tetapi semua ini tidak
menyelesaikan masalah, malahan dengan tagisan mereka akan menimbulkan keributan
yang lebih parah. Jika Anda sendiri tidak dapat mengontrol emosi kita,
bagaimana Anda bisa mengajarkan mereka mengontrol emosi mereka? Jangan lupa
kasih sayang dan pelukan hangat adalah sebuah cara yang manjur , yang juga
dapat membuat anak-anak dapat tenang seketika.
Di dalam kehidupan ini kita selalu mengharapkan “hari buruk” kita semakin
lama semakin sedikit, kadang-kadang walaupun tidak dapat dihindari tetapi
sebisa mungkin “di hari buruk” ini kita bisa menjadi Ayah dan Bunda yang baik,
apakah ini semua bukan merupakan harapan kita semua?
Konsistensi merupakan salah satu faktor paling
penting dalam menentukan keberhasilan menjadi orangtua. Konsistensi mengajarkan
apa yang kita harapkan dari anak-anak. Memahami pentingnya konsistensi akan
membuat Anda bersikap lebih konsisten. Konsistensi merupakan ungkapan kasih dan
perhatian. Kalau Anda bersikap konsisten, anak-anak Anda akan memiliki disiplin
diri yang lebih baik.
Inkonsistensi menyebabkan anak-anak menjadi
tidak yakin akan dirinya sendiri. Sikap tidak konsisten membuat anak-anak
merasa tidak penting. Kebingungan ini akan memaksa mereka untuk berbohong,
memanfaatkan situasi-situasi yang tidak jelas. Sejumlah tertentu kenakalan
wajar-wajar saja terjadi pada setiap anak. Jika Anda menanggapi kenakalan
secara konsisten, kenakalan itu akan berkurang. Kalau Anda menanggapi kenakalan
itu secara tidak konsisten, kenakalan itu akan meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar