Ben Stiller adalah satu-satunya alasan mengapa saya tertarik untuk menonton film arahan sutradara Shawn Levy ini. Lelaki kocak itu tak pernah mengecewakan untuk dinikmati di layar lebar. Tapi ternyata ada hal lain yang membuat film bertajuk The Heartbreak Kid ini tidak mengecewakan sama sekali. Dulu saya pernah menulis tentang soulmate alias belahan jiwa. Dan film ini sangat sehati dengan saya dalam hal itu. Mungkin si pemilik ide cerita memiliki kesamaan landasan pikiran dengan saya.
Mata anak-anakku adalah langit.. tempat matahari melengkung pelangi. Mata anak-anakku adalah kabut.. terlukis gerimis sore hari. Mata anak-anakku adalah surga, yang kucipta dalam rumah cinta penuh warna ...
Soulmate itu...
Ben Stiller adalah satu-satunya alasan mengapa saya tertarik untuk menonton film arahan sutradara Shawn Levy ini. Lelaki kocak itu tak pernah mengecewakan untuk dinikmati di layar lebar. Tapi ternyata ada hal lain yang membuat film bertajuk The Heartbreak Kid ini tidak mengecewakan sama sekali. Dulu saya pernah menulis tentang soulmate alias belahan jiwa. Dan film ini sangat sehati dengan saya dalam hal itu. Mungkin si pemilik ide cerita memiliki kesamaan landasan pikiran dengan saya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar