Suara Hati Mama



Anak-anak Mama yang baik, lucu, ceria, dan unpredictable ...
Entah ini kali keberapa Mama kembali bisa bangun malam.
Bangun, sendiri, di saat kalian tengah lelap begitu nyenyaknya dalam mimpi masing-masing, yang juga entah..., apakah beririsan satu sama lainnya?


Anak-anak Mama yang manis, kreatif, dan selalu punya rasa ingin tahu yang seperti mau menembus angkasa luar,
Bangunnya Mama di setiap malam adalah kebutuhan Mama untuk belajar banyak hal.
Entah untuk menjadi ibu yang baik bagi kalian, entah untuk menyingkap pertanyaan-pertanyaan hidup yang, ah, adakah juga akan menghampiri kalian kelak, setelah dewasa...? Sebab di hari pagi, di hari siang, di hari sore, juga di hari magrib, rutinitas membuat mama berubah seperti robot, yang seringkali bereaksi tanpa rasa dan pikir lagi...

Anak-anak Mama yang patuh sekaligus kritis,

Mama ingat hari-hari kanak-kanak Mama..., malam-malam hari banyak yang lewat dengan dengan rasa damai. Namun juga tak jarang, ada malam-malam di mana Mama menangis sendiri. Mama kecil kala itu kadang dihinggapi takut kalau Mamanya Mama, Nenek kalian, cepat meninggal. Menyusul Papa, kakek kalian yang lebih dulu meninggal waktu Mama masih kecil.



Mama kecil waktu itu sangat cinta dan sayang pada Mamanya Mama. Kalau Mamanya Mama bepergian, Mama bolak-balik ke pintu berharap Mamanya Mama cepat pulang dengan selamat. Dan rasanya, hingga kini, sosok Mamanya Mama itu biasa menjelma dalam batin Mama sebagai sosok ibu yang selalu tersenyum penuh kasih pada anak-anaknya, yang selalu rela berkorban, tanpa keluh setitik pun.

Anak-anak Mama yang suci, tanpa dosa


Mama tak tahu, adakah kalian juga bisa mengenang Mama kelak seperti itu? Tidak, Mama bahkan tak yakin sama sekali... Karena Mama merasa diri Mama sangat jauh dari pribadi mulia .. Sayang-sayang Mama, begitu banyak hari-hari terlewati dalam gugup dan ketidakstabilan Mama menjalankan peran Mama buat kalian...

Sungguh, Mama minta maaf. Dan tiap kali Mama terbangun setelah tidur 3-4 jam di malam hari, Mama selalu bersyukur pada Pencipta bahwa Mama masih juga diberi nafas kehidupan, sekiranya jadilah hari ini Mama sebagai sebaik-baik ibu, sekiranya hari ini dapatlah Mama mewujud sebagai Putri Salju yang lembut, yang keramahannya membuat kancil, kelinci, kuda, orang kecil, semua bergembira di hutan.

Anak-anak Mama, kalian adalah guru Mama, kalian menjadi cermin yang selalu memantulkan tanpa tedeng aling-aling segala kemunafikan, kepengecutan, ketidakutuhan pribadi, yang selalu berusaha Mama obati dalam diri Mama... Bilalah kelak kalian sudah dewasa dan membaca ini, kirimkanlah doa dan kemaafan buat Mama...

Teruslah kalian berceria, besok pagi bangun dan tertawalah lagi. Menangis pun tak apa, karena tangis pun juga jadi guru yang baik...



Love,
Mama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar