Ilham Pagi



Saat  anak-anak libur sekolah, satu kewajiban pagi berkurang satu: mengantar mereka ke sekolah. Kewajiban yang kedengarannya sederhana dan gampang dilaksanakan. Tapi sebenarnya, tidak mudah bagi saya, dan juga saya kira, bagi kebanyakan orang. Untuk mengantar dua anak, saya tentu mesti dalam kondisi siap untuk keluar rumah.
Belum saya harus meninggalkan si bungsu. Pekerjaan rumah juga mesti terpotong di tengah jalan. Kadang belum selesai cuci piring, belum tuntas menjemur, belum menyapu, sudah mesti keluar rumah.

Acara keluar rumah tiap hari ini cukup melelahkan buat saya, ibu tiga anak tanpa pembantu. Lelahnya karena mental saya mesti tetap 'fresh' untuk melanjutkan pekerjaan demi pekerjaan yang hampir sepanjang hari antri di tiap jam.

Tapi, lama-lama memang jadi biasa. Dan saya pikir, inilah hidup: bekerja. Anak-anak  libur pun, saya tetap ingin mempertahankan ritme ini. Ritme yang sudah semestinya dilewati orang cukup umur seperti saya. We're not A-B-G anymore. Kita adalah orang dewasa, yang mesti mampu memikul tanggung jawab.

Ya, saya dapat kata kunci baru soal makna dewasa: kemampuan mengendalikan diri mengikuti tuntutan prioritas lingkungan. Bukan melulu menuruti kehendak hati, bebas berbuat apa saja seperti anak kecil. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar